PAKAIAN YANG TERKENA CIPRATAN AIR HUJAN DI JALAN RAYA

 

PAKAIAN YANG TERKENA CIPRATAN AIR HUJAN DI JALAN RAYA

Di musim penghujan meskipun telah memakai payung atau jaz hujan tetap ada percikan air hujan yang mengenai pakian kita ketika hendak menuju mushalla atau masjid untuk melaksanakan shalat jama’ah.

Bagaimana hukum pakaian yang terkena cipratan air hujan?

A.     Najis

Jika percikan tersebut banyak dan diyakini tercampur dengan benda najis seperti luapan air got/selokan

B.     Tidak najis

Jika air percikan tersebut tidak diyakini atau disangka tercampur dengan benda najis. Jika percikan air hujan yang diyakini tercampur dengan benda najis seperti luapan air got/selokan terkena pakaian sedikit  maka hukumnya di ma’fu.

قَالَ الْغَزَالِي: (الثَّانِيَةُ) ‌يُعْذَرُ ‌مِنْ ‌طِينِ ‌الشَّوَارعِ فِيمَا يَتَعَذَّرُ الاحْتِرَازُ عَنْهُ غَالِبًا، وَكَذَا مَا عَلَى الخُفِّ فِي حَقِّ مَنْ يُصَلِّي مَعَهُ. قَالَ الرَّافِعِيُّ: طِيْنُ الشَّوَارِعُ يُنْقَسَمُ إِلَى مَا يَغْلِبُ عَلَى الظَّنِّ اِخْتِلَاطُهُ بِالنَّجَاسَاتِ، وَإِلَى مَا يُسْتَيْقَنُ، وَإِلَى غَيْرِهِمَا، فَأَمَّا غَيْرُهُمَا فَلَا بَأْسَ بِهِ، وَأَمَّا مَا يَغْلِبُ عَلَى الظَّنِّ اِخْتِلَاطُهُ بِالنَّجَاسَاتِ، فَفِيْهِ قَوْلَانِ: سَبَقَ ذِكْرُهُمَا فِي بَابِ الْاِجْتِهَادِ، وَأَمَّا مَا تُسْتَيْقَنُ نَجَاسَتُهُ فَيُعْفَى عَنْ القَلِيْلِ مِنْهُ؛ لِأَنَّ النَّاسَ لَا بُدَّ لَهُمْ مِنَ الْاِنْتِشَارِ فِي حَوَائِجِهِمْ، وَكَثِيْرٌ مِنْهُمْ لَا يَمْلِكُ إِلَّا ثَوْباً وَاحِداً، فَلَوْ أُمِرُوا بِالْغَسْلِ لَعَظُمَ الْعَنَاءُ وَالْمَشَقَّةُ، وَأَمَّا الْكَثِيْرُ فَلَا يُعْفَى عَنْهُ كَسَائِرِ النَّجَاسَاتِ (العزيز شرح الوجيز المعروف بالشرح الكبير ط العلمية : ج 2، ص 22)

“Imam Al-Ghazali berkata: Pakaian yang terkena percikan lumpur maupun air dijalan karena sulitnya menghindarkan diri darinya, maka hal ini dimaafkan. Begitu juga percikan yang ada pada muza orang yang shalat menggunakannya. Imam rafi’i berkata : lumpur jalanan dibagi menjadi 3 yaitu : lumpur yang disangka tercampur dengan najis, lumpur yang diyakini tercampur dengan najis dan lumpur selain keduanya maka hukumnya tidak najis sedangkan lumpur yang disangka tercampur dengan najis maka ada 2 pendapat yang telah disebutkan di bab ijtihad. Adapun percikan lumpur yang diyakini tercampur dengan najis apabila sedikit maka dima’fu karena manusia memiliki banyak kebutuhan dan mayoritas mereka hanya memiliki satu baju sehingga jika diperintah untuk membasuhnya maka ia tertimpa kesulitan tetapi jika banyak maka tidak dima’fu” (al-’Aziz Syarh al-Wajiz al-Ma'ruf bi al-Syarh al-Kabir, 2: 22).

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "PAKAIAN YANG TERKENA CIPRATAN AIR HUJAN DI JALAN RAYA"

Posting Komentar