Hukum Menerjemahkan Bacaan dalam Shalat

     Shalat merupakan bentuk ibadah kepada Allah Swt. Yang telah diajarkan oleh Nabi kepada umatnya mulai dari bentuk gerakan sampai ketentuan do’a yang dibaca. Surat al-Fatihah merupakan ayat yang wajib dibaca dalam shalat. Do’a dan ayat yang berbahasa arab kadang menjadi kendala bagi beberapa orang untuk memahami dan menghayati kandungan maknanya. Sehingga kemudian muncul inisiatif untuk menerjemahkan ke dalam  bahasa selain Arab. Bagaimana pandangan ulama’ mengenai bacaan dalam shalat yang bacaannya diterjemahkan dalam bahasa selain Arab?
     Dalam persoalan ini terjadi perbedaan pendapat di kalangan ulama’:
a.  Menurut pendapat Imam Syafi’i, Imam Malik, Imam Ahmad, dan Imam Dawud, shalat yang dilakukan baik bagi yang paham bahasa Arab maupun yang tidak paham, artinya dengan cara menerjemah-kan ke bahasa selain Arab hukumnya tidak boleh dan shalatnya tidak sah.
قَالَ الْمُصَنِّفُ رَحِمَهُ اللهُ: (وَاِنْ قَرَأَ الْقُرْآنَ بِالْفَارِسِيَّةِ لَمْ تُجْزِهِ، لِأَنَّ الْمَقْصُوْدَ مِنَ الْقُرْآنِ اللَّفْظُ وَذَلِكَ لَا يُوْجَدُ فِي غَيْرِهِ اَلشَّرْحُ) مَذْهَبُنَا أَنَّهُ لَا يُجَوِّزُ قِرَاءَةَ الْقُرْآنِ بِغَيْرِ لِسَانِ الْعَرَبِ سَوَاءٌ أَمْكَنَهُ اَلْعَرَبِيُّ أَوْ عَجَزَ عَنْهَا، سَوَاءٌ أَحْسَنَ الْقِرَاءَةِ أَمْ لَا، هَذَا مَذْهَبُنَا، وَبِهِ قَالَ مَاِلكٌ وَأَحْمَدُ، وَدَاوُدُ. (مذاهب الأربعة، ج 1، ص 269)
b.  Menurut pendapat Imam Abu Yusuf dan Muhammad adalah harus diperinci. Shalatnya tidak sah bagi yang mampu baca al-Qur’an dan sah bagi yang tidak mampu baca al-Qur’an.
وَقَالَ أَبُوْ يُوْسُفَ وَمُحَمَّدُ: يَجُوْزُ لِلْعَاجِزِ دُوْنَ الْقَادِرِ (البجيرمي، ج 2، ص 28)
c.  Pendapat Imam Abu Hanifah shalatnya sah secara mutlak.
وَقَالَ أَبُوْ حَنِيْفَةَ: تَجُوْزُ وَتَصِحُّ بِهِ الصَّلاَةُ مُطْلَقًا وَاحْتَجَ لِأَبِي حَنِيْفَةَ بِقَوْلِهِ تَعَالَى"قُلِ اللهُ شَهِيْدٌ بَيْنِيْ وَبَيْنَكُمْ وَأُوْحِيَ إِلَيَّ هَذَا الْقُرْآنُ لِأُنْذِرَكُمْ بِهِ" قَالُوْا وَالْعَجَمُ لاَ يَعْقِلُوْنَ اْلإِنْذَارَ إِلاَّ بِتَرْجَمَةٍ. وَفِي الصَّحِيْحَيْنِ: أَنَّ النَّبِيَّ صِلِّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: "أُنْزِلَ الْقُرْآنُ عَلَى سَبْعَةِ أَحْرُفٍ" (المجموع، ج 3، ص 330)


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Hukum Menerjemahkan Bacaan dalam Shalat"

Posting Komentar