Orang yang melaksanakan ibadah haji biasanya mampir untuk berziarah
kubur ke makam para nabi dengan tujuan menambah amal ibadahnya, mengharapkan
limpahan barokah yang diyakini dapat mengalir dari do’a para nabi, serta
mengingatkan bahwa setiap makhluk yang hidup akan mengalami kematian, terkadang
mereka tidak hanya berziarah kubur tetapi menambahnya dengan shalat di makam
para nabi. Lantas bagaimana hukum shalat di makam para nabi?
a. Boleh,
tapi harus shalat sendirian. Sebagaimana diterangkan dalam kitab al-Majmû’
Syarh al-Muhadzab, juz VI, hlm. 232 dan 242:
وَكَانَ أَبُوْ الْوَلِيْدِ يَقُوْلُ اَنَا
اُصَلِّي الْيَوْمَ عَلَى قُبُوْرِ اْلَانْبِيَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ (المجموع شرح المهذب،
ج 6، ص 242)
(وَالثَانِي) وَهُوَ قَوْلُ أَبِي الْوَِليْدِ
النَّيْسَابُورِي مِنْ مُتَقَدِّمَي أَصْحَابِنَا أَنَّهُ يُصَلِّى عَلَيْهِ فُرَادَى
لَا جَمَاعَةً (المجموع شر ح المهذب، ج 6، ص 232)
b. Tidak
boleh. Sebagiamana keterangan di bawah ini:
(أَصَحُّهُمَا) عِنْدَ الْخَرَاسَانيين
والماوردي أَنَّهُ لَا تَجُوْزُ الصَّلاَةُ (المجموع شرح المهذّب، ج 6، ص 232)
وَلَا يُصَلِّى عَلَى قَبْرِ رَسُوْلِ
اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ وَغَيْرِهِ مِنَ اْلاَنْبِيَاءِ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ (تحفة المحتاج بشرح المنهاج، ج 1، ص413)
0 Response to "Hukum Shalat di Makam Para Nabi"
Posting Komentar